Kamis, 13 Oktober 2016

Internet Addiction

Internet addiction diartikan Young (1998) sebagai sebuah sindrom yang  ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Young (Essau, 2008) juga menyatakan bahwa internet addiction sama seperti perilaku kecanduan lainnya, yang berisi tingkah laku yang kompulsif, kurang tertarik terhadap aktivitas-aktivitas yang lain, dan meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika berusaha untuk menghentikan tingkah laku tersebut. Griffiths (1998) mendefinisikan internet addiction sebagai tingkah laku kecanduan yang meliputi interaksi antara manusia dengan mesin tanpa adanya penggunaan obat-obatan. Orzack (dalam Mukodim, Ritandiyono & Sita, 2004) menyatakan bahwa internet addiction merupakan suatu kondisi dimana individu merasa bahwa dunia maya di layar komputernya lebih menarik daripada kehidupan nyata sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa internet addiction adalah tingkah laku kompulsif, kurang tertarik dengan aktivitas lain, merasa bahwa dunia maya di layar komputer lebih menarik sehingga menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet serta meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika tingkah laku tersebut ditunda atau dihentikan.

Jenis-Jenis Internet Addiction :

Berikut adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al (2006) :
a.       Cybersexsual Addiction adalah individu yang secara komplusif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang terjadi secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b.      Cyber-Relationship Addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c.       Net Compulsions yang termasuk dalam net compulsion seperti perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.
d.      Information Overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e.       Computer Addiction, salah satu bentuknya adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.

Fenomena Addiction yang Ada Pada Saat Ini

          Baru-baru ini dunia di hebohkan dengan game keluaran terberu yang sangat ditunggut-tunggu, yaitu pokemon go. Dimulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan banyak sekali yang mendownload pokemon go. Cara bermain pokemon go ini juga sedikit berbeda dari game-game yang lain, yaitu mengharuskan sang pemain untuk keluar rumah dan mencari monster-monster. Pembuat pokemon go sendiri, John Hanke memang ingin membuat para pemain game agar tidak berdiam diri disatu tempat saja dan aktif bergerak. Walaupun niat awal sang pembuat game ini sangat positif, akan tetapi jika memang itu dimankan secara berlebihan tidak akan baik juga untuk para pemain. Berikut beberapa kasus saat bermain pokemon go.

Lagi main game virtual Pokemon Go, gadis AS temukan mayat di sungai
lensaterkini.web.id - Siapa sangka, akibat permainan ini, Shayla Wiggins (19) menemukan mayat di tempat Pokemon itu muncul. Dikutip dari BBC, Minggu (10/7), gadis asal Wyoming, Amerika Serikat ini menyebutkan, dirinya menemukan Pokemon di sumber mata air, namun ternyata yang lebih mengerikan ada mayat di sana.
"Saya sedang berjalan di sepanjang jembatan ketika saya melihat sesuatu di air," ucapnya. "Saya perjelas lagi, ternyata itu adalah tubuh seseorang," lanjut Shayla. Shayla yang tinggal sementara di tempat itu selama musim panas mengaku terkejut saat melompat untuk mendapatkan monster virtualnya tersebut.

"Saya cukup terkejut. Pertama kali menemukan mayat itu, saya tidak tahu harus melakukan apa," katanya. Dia mengaku kemudian terpikir untuk menelepon layanan telepon darurat, 911.

"Tapi kemudian saya menelepon 911 dan mereka datang sangat cepat," sambung gadis itu. Mayat tersebut ditemukan di Sungai Big Win, tepat di bawah jembatan layang 789 Wyoming. Polisi lokal menyebutkan mayat tersebut diindikasikan sebagai pemain Pokemon Go.

Satu orang tewas akibat bermain Pokemon Go
Sesosok mayat ditemukan di Sungai Big Win, tepat di bawah jembatan layang 789 Wyoming, Amerika Serikat. Polisi lokal menyebutkan mayat tersebut diindikasikan sebagai pemain Pokemon Go.

"Mayat ini sepertinya korban permainan yang terjatuh atau loncat untuk mendapatkan monster virtualnya, sayangnya dia tergelincir dan jatuh," ucap Kepala Kepolisian wilayah Fremont, dikutip dari BBC, Minggu (10/7),

"Bukti dari hal ini adalah adanya monster virtual yang ditemukan gadis itu tepat di tempat jenazah berada," lanjut dia.

Pokemon Go telah menyebabkan berbagai kecelakaan di Amerika Serikat, sejak pekan lalu dirilis ke publik. Para pemainnya menggunakan segala cara untuk mendapatkan monster virtual mereka. Tak jarang, mereka sampai melompat hingga menyeberang jalan raya untuk mendapatkan monster kesayangannya itu.

Sedang bertempur lawan ISIS, tentara AS malah asyik main Pokemon Go
lensaterkini.web.id - Demam permainan virtual 'Pokemon Go' lewat ponsel pintar merambah hingga ke daerah pertempuran militer di Irak. Seorang tentara asal Amerika yang secara sukarela bergabung dengan tentara Kurdi Peshmerga, Louis Park (26) mengaku melihat pokemon Squirtle di antara senapan mesin yang ada di wilayah padang pasir.
"Baru saja mendapat pokemon pertama saya di garis terdepan Mosul di wilayah kekuasaan Daesh (ISIS), Teleskuf. Ayo tantang saya untuk melakukan pertarungan pokemon para mortir pengecut," kata Park yang unggahannya di dunia maya yang menjadi viral.

Diberitakan koran Daily Mail, Selasa (12/7), dia kala itu sedang bersiaga akan gempuran militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tepatnya di kota Dohuk. Park mengaku memainkan aplikasi ini tidak terlalu sering, lantaran tugasnya sebagai tentara dan keterbatasan sinyal. Walau begitu, saat berada di Dohuk, sebuah desa di Kurdistan, Park dapat bermain sepuasnya karena terdapat tempat latihan pokemon di sana.

Diputuskan Pacar Karena Asik Main Pokemon Go
Demam permainan 'Pokemon Go' buatan Nitendo tengah melanda orang-orang di seluruh dunia. Tak jarang yang memamerkan keberhasilan dengan memajang karakter tangkapannya melalui media sosial.

Namun nasib nahas justru menimpa seorang pria bernama Evan Scribner. Dia terpaksa mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih gara-gara kerajingan bermain Pokemon Go. Kejadian itu berlangsung saat dia pergi berburu karakter monster yang terdapat dalam permainan Pokemon Go. Bermodal peta yang disediakan aplikasi tersebut, perburuan itu membawa Scribner sampai ke rumah mantan kekasihnya.

Di saat bersamaan, sang kekasih melihat dirinya berjalan dan mendekati rumah mantan kekasih Scribner. Memang, game tersebut membuat semua orang yang masuk dalam area pertemanan bisa melihat langsung aktivitas pemilik ponsel saat berburu karakter pokemon.

Kondisi itu ternyata membuat pacar Scribner mengamuk, Scribner juga dituduh telah berselingkuh Alhasil, Scribner kembali menyandang status jomblo lagi, ditambah lagi dia tak memiliki alasan untuk membantah tuduhan kekasihnya.

"Dia melihat saya menangkap Pokemon selama di rumah mantan," aku Scribner.

"Dia mendatangi rumah saya beberapa malam lalu dan tak pernah menghubungi saya lagi," keluh Scribner.

Permainan itu sendiri dibuat oleh Niantic and the Pokemon Company. Sejak Rabu lalu, Nintendo telah meningkatkan harganya permainan itu menjadi USD 7,5 triliun di pasaran dan membuat harga saham mereka naik hingga 25 persen.

Perampok pakai Pokemon Go buat jebak korbannya
Polisi Missouri, Amerika Serikat, menerima laporan insiden perampokan yang dilakukan menggunakan aplikasi game ponsel Pokemon Go. Para perampok memanfaatkan game buatan Nintendo itu untuk menjebak korbannya di tempat sepi.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Senin (11/7), polisi sudah menangkap empat tersangka perampok setelah menerima laporan sekitar pukul 02.00, tiga hari lalu. Polisi kemudian menemukan senjata di lokasi kejadian.

"Dengan menggunakan fitur lokasi di Pokemon Go, perampok bisa mengetahui di mana para korbannya berada," ujar polisi.
 Faktor Etiologi (Dampak Kesehatan)

Secara sosial :
1.      Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang.
2.      Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
3.      Keterampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.

Secara psikis :
1.      Meningkatkan emosi kemarahan ketika internet tidak bisa digunakan.
2.      Pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan.
3.      Kita jadi sulit berkonsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pelajaran.
4.      Membuat kita cuek, acuh tak acuk, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita.
5.      Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll.
6.      Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan computer membuat kita jadi tertutup (anti sosial).
7.      Sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.

Secara fisik :
1.      Terkena paparan cahaya radiasi computer dapat merusak saraf mata dan otak.
2.      Kesehatan jantung menurun akibat bergadang selama 24 jam bermain game online. ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main.
3.      Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga.
4.      Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang berolahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.


Sumber :
 

Gudang Fly2am Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates