Jumat, 26 Oktober 2018

Sistem Dalam Psikologi


Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika sering kali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

A.  Elemen-Elemen Sistem
 

Terdapat beberapa elemen yang membentuk suatu sistem yang sederhana, yaitu input, process, dan ouput. Berikut ini penjelasan dari elemen-elemen tersebut:
1.    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.
2.    Proses (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.
3.    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.

B.  Sistem Intervensi Psikologis
Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membahas salah satu sistem yang ada dalam psikologi, yaitu intervensi psikologis. Psychological first aid atau pertolongan pertama psikologis merupakan sebuah intervensi psikologis berupa pemberian bantuan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang baru saja mengalami peristiwa yang tidak diinginkan atau menyedihkan. Intervensi dalam bidang psikologi adalah upaya yang dilakukan untuk mengubah perilaku, pikiran, atau perasaan seseorang dimana dalam perubahan tersebut diharapkan dapat berubah ke arah yang lebih baik untuk dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya. Intervensi itu sendiri tidak hanya dilakukan oleh psikolog, namun dapat juga dilakukan oleh individu yang memang memiliki kemampuan atau keahlian di bidang tersebut. Adapaun sistem intervensi psikologis sebagai berikut:

System
Elements
Goals
Inputs
Processing Elements
Outputs
Psychology Interventions
Assessments
1.      Diagnosis
2.      Psychotherapy or Counseling
Positive Change
To change client thoughts, behavior, and feelings

1.    Input dalam sistem intervensi psikologis adalah asesmen. Asesmen dalam psikologi merupakan tahap pengumpulan beberapa informasi mengenai klien yang nantinya akan digunakan untuk melakukan penegakan diagnosa. Asesmen dapat dilakukan dengan wawancara, observasi, dan tes psikologi.
2.    Process dalam sistem intervensi psikologis adalah diagnosis. Setelah mengumpulkan atau mendapatkan berbagai informasi mengenai klien, tahap selanjutnya informasi-informasi tersebut akan diproses atau diolah untuk menjadi acuan dalam menegakan diagnosis. Diagnosis adalah pengidentifikasian masalah atau gangguan yang dialami oleh klien. Kemudian, proses yang dilakukan setelah menegakan diagnosa adalah melakukan psikoterapi atau konseling. Jenis psikoterapi atau konseling yang digunakan disesuaikan dengan masalah atau gangguan yang dialami oleh klien yang bersangkutan.
3.    Output dalam sistem intervensi psikologis adalah perubahan, baik itu perubahan pikiran, perilaku, maupun perasaan. Perubahan di sini merupakan perubahan yang positif, bukan perubahan yang negatif. Masalah atau gangguan yang dialami oleh klien akan teratasi apabila asesmen, diagnosis, serta psikoterapi atau konseling dilakukan dengan baik dan benar.




DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com
https://id.wikipedia.org
https://ipkindonesia.or.id
Novianty, A., dan Retnowati, S. (2016). Intervensi psikologi di layanan kesehatan primer. Jurnal Buletin Psikologi, 24 (1), 48-62.


Nama Anggota :    1. Elintia Devi (12515172)
                               2. Muthi’ah Sriwardani (14515859)
                               3. Risa Nurjanah (16515046)
                               4. Tabita Bekti Linuwih (16515797)

Kelas                 :    4PA13

Kamis, 25 Oktober 2018

Sistem Informasi Psikologi


1.        Pengertian Sistem
Menurut Marimin, Tanjung & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Sementara itu menurut Jogianto (dalam Hutahaean, 2015) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Anggraeni dan Irvani (2017) sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan suatu elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai suatu tujuan.

2.        Pengertian Informasi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007) informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini.
Sementara itu menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut Hutahaean (2015) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah atau diklasifikasi atau diinterpretasi menjadi sesuatu yang bermanfaat atau berarti bagi si penerima yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

3.        Pengertian Psikologi
Menurut Basuki (2008) psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa.  Branca (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan pengetahuan tentang perilaku manusia. Sedangkan Atkinson (dalam Wijono, 2015) menyatakan bahwa psikologi merupakan sebagai ilmu mengenai proses perilaku dan proses mental.
Berdasarkan definisi dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah suatu ilmu jiwa yang mempelajari tentang proses perilaku manusia dan proses mental.

4.        Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi adalah sekumpulan teknologi yang berguna untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan psikologi manusia dan membantu mengembangkan proses mental manusia.

Nama Anggota :
Elintia Devi (12515172)
Muthi’ah Sriwardani (14515859)
Risa Nurjanah (16515046)
Tabita Bekti Linuwih (16515797)

Sumber:
Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Basuki, A.M.H. ( 2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma

Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish: Yogyakarta.

Kusrini & Koniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan microsoft sql server. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Marimin., Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. PT Grasindo: Jakarta.

Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. CV Andi Offset: Yogyakarta.

Wijono, S. (2015). Psikologi industri dan organisasi: dalam suatu bidang gerak psikologi sumber daya manusia. Jakarta: Kencana







 

Gudang Fly2am Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates