A. Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Mengikuti forum diskusi online ternyata memiliki manfaat
tersendiri. Selain meningkatkan keterlibatan komunitas di dunia nyata, menurut
studi baru yang dilakukan peneliti dari University of Exeter, para pengguna Internet yang
ikut beraktivitas di dalamnya dilaporkan mengatakan kepuasan dengan pengalaman
online mereka. Para peneliti bahkan menemukan bahwa partisipasi dalam forum
online berkorelasi dengan keterlibayan offline dan partisipasi yang berkenaan
dengan sejumlah masalah yang dimunculkan dalam forum.
Para peneliti di Exeter mensurvei pengguna dari
berbagai forum online termasuk kelompok online yang berbasis hobi, minat dan
gaya hidup. Para responden survei diambil dari grup-grup yang mendapat
stigma dan tidak — komunitas-komunitas yang mengabdikan diri mereka pada
berbagai isu seperti kesehatan mental, dan isu lain yang berkaitan dengan minat
yang sama seperti golf atau angkat beban.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human
Behavior, ini menyimpulkan bahwa para pengguna forum online merasa perkumpulan
maya itu menjadi lingkungan yang positif bagi mereka. Di dalamnya, mereka
mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan dukungan
dari sesama anggota forum.
Meskipun mayoritas interaksi online saat ini terjadi di
jejaring sosial seperti Twitter, Facebook dan Instagram, forum-forum online
yang didirikan atas dasar kesamaan topik yang disukai itu tetap hidup dan
disemarakkan dengan pertukaran ide dan diskusi. Sekitar 20% pengguna Internet
ikut serta dalam sejumlah tipe forum online di AS.
Stigma yang muncul ialah bahwa diskusi online memunculkan
bentuk-bentuk dasar dari inetraksi manusia dan komunikasi tetapi studi terkini
menyimpulkan gambaran yang lebih cerah.
“Kerap kita menjelajahi forum untuk menemukan jawaban
pertanyaan,” ujar Louise Pendry, seorang psikolog dan peneliti di Exeter,
menjelaskan dalam sebuah pernyataan pers. Sebenranya studi mereka menunjukkan
pengguna sering menemukan bahwa forum-forum ini menjadi sumber dukungan yang
besar terutama bagi mereka yang ingin mencari jawaban atas kondisi yang penuh
stigma di masyarakat umum.
Studi ini juga menemukan bahwa makin terlibat para
pengguna forum online ini di dalam diskusi, makin besar peluang mereka
mendapatkan manfaat positif dari pengalaman mereka itu.
Intinya, makin banyak pengguna berdiskusi di dalam forum,
makin tinggi pula manfaat yang diterima dan manfaat bagi masyarakat juga
meningkat, cetus Jessica Salvatore, peneliti Sweet Briar College. (ap)
Di Indonesia sendiri terdapat komunitas diskusi online
yang termasuk 10 terbesar di dunia yaitu kaskus.
post : 441.042.094++ thread
member : 4,425,616++
Ini dia situs forum terbesar berasal dari Indonesia yang didirikan oleh Andrew Darwis tahun 1999. Kaskus memiliki berbagai macam fitur, seperti forum jual-beli, lounge, IT, berita dan politik, olahraga, musik, games, film dan masih banyak lagi. Kaskus memiliki banyak istilah yang menjadi ciri khusus seperti cendol, bata, agan, mimin, momod dan lainnya yang kesemuanya menjadikan kaskus unik, berbeda dengan situs forum yang lain.
member : 4,425,616++
Ini dia situs forum terbesar berasal dari Indonesia yang didirikan oleh Andrew Darwis tahun 1999. Kaskus memiliki berbagai macam fitur, seperti forum jual-beli, lounge, IT, berita dan politik, olahraga, musik, games, film dan masih banyak lagi. Kaskus memiliki banyak istilah yang menjadi ciri khusus seperti cendol, bata, agan, mimin, momod dan lainnya yang kesemuanya menjadikan kaskus unik, berbeda dengan situs forum yang lain.
B. Hambata Teknologi dalam Interpersonal
Online Relation
a.
Antara kedua orang tersebut kurang bahkan tidak
merasakan kedekatan emosional karena tidak melihat wujud fisik dari lawan
bicaranya
b.
Tidak dapat melihat komunikasi non verbal yang
diberikan komunikator kepada komunikannya padahal komunikasi non verbal itu
penting dalam melakukan komunikasi agar terbentuk mutual understanding antara
keduanya.
c.
Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan
media terlebih media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun
gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang
disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti
yang otentik.
d.
Etika dan Norma yang minim yaitu sering adanya
komentar yang kurang baik dan saling terjadi pertentangan dan
perdebatan yang biasanya tentang SARA itu sering terjadi
dalam beberapa situs.
e.
Kurang terjamin nya komitmen yaitu sring terjadi
ingkar janji di dalam suatu hubungan perjanjian di internet.
f.
Adanya Identitas Palsu, seperti yang kita lihat
sekarang banyak sekali orang yang memalsukan identitasnya.
C. Perilaku
Negatif dalam Interpersonal online-raltion.
Hubungan
interpersonal adalah suatu hubungan antara diri sendiri dengan orang lain atau
hubungan antara satu induvidu dengan individu lain karena adanya ketertarikan,
kesamaan dan rasa timbal balik satu sama lain. Sehingga hubungan interpersonal
dalam internet dapat diartikan sebagai hubungan yang dijalani seseorang atas
dasar ketertarikan dengan media perantara internet. Internet memberikan
fasilitas agar manusia mampu terhubung dalam jarak yang sangat jauh sekalipun
tidak saling mengenal. Melalui fitur jejaring sosial atau komunitas sosial makan
manusia bisa saling mengenal. Seperti facebook, twitter, dan path. Melalui
jejaring sosial seperti itulah sesorang dapatr menjumpai sejumlah orang dengan
identitas mereka dan biasanya disertai dengan foto diri mereka atau profile
picture. Kita juga dapat mengetahui hobby, diamana mereka bekerja, tempat
tinggalnya, atau bahkan nomer telefon pribadinya (jika dicantumkan oleh si
pemilik account). Sehingga memungkinkan terjadinya ketertarikan satu sama lain.
Namun hubungan yang demikian
bukannya tanpa hambatan. Ada sejumlah faktor negatif yang harus dipertimbangkan
para pengguna internet bila memiliki hasrat untuk menjalin hubungan serius atau
sekedar pertemanan biasa dengan orang lan yang sebelumnya tidak ia kenal di
internet. Faktor tersebut adalah :
Cyber
Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet dapat terjadi
ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang dekat pula
dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring sosial dimana
mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia sering
chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka hal
tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
Cyber
Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya. cyber
flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan
game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya
dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting
orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam
terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif
cyber flirting tersebut.
Identitas
Palsu, harus kita ingat bahwa setiap orang memiliki motivasi dan
keperluan yang berbeda beda dalam menggunakan internet. Ada yang pure untuk
bermain ada pula yang berniat jahat untuk menipu demi keuntungan pribadi. Orang
dengan niat seperti inilah yang mungkin akan membuat identitas palsu, dan
dengan mudah menjerat siapa saja yang mau percaya padanya.
Kurang
Terjaminnya Komitmen, sekali lagi setiap orang punya tujuan yang
berbeda-beda dalam menggunakan internet. Pastikan diri anda untuk siap menerima
resiko yang terjadi bila menjalin hubungan di dunia maya. Contohnya jual beli
online. Tidak semua situs bonafit dan dapat dipercaya. Susun strategi anda agar
tidak terjebak dalam perangkat tindakan tidak terpuji ini.
Kurang
Berlakunya Norma dan Etika, seseorang bebas berkomentar di dunia
maya. Komentar yang bernada profokasi atau komentar yang dapat memecah belah
persatuan atau bahkan kalimat yang bernada ejekan. Sebagai pengguna internet
kita harus bijak dalam menanggapi hal ini. Gunakan internet sebaik mugkin.
Jangan lupa juga bahwa dalam dunia maya sekalipun tidak ada batasannya, sudah
ada UU ITE yang mengatur perilaku kita.
D. CSCW (Computer Supported Cooperative Work)
CSCW (Computer Supported Cooperative Work) adalah penggunaan
komputer dan software untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama dalam sebuah
group di mana setiap anggota group menyadari kehadiran anggota lain pada
group.Computer-supported cooperative work (CSCW) merupakan suatu group user
yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang digunakan untuk membantu
pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak dari suatu
teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu
psychology-computing sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW
merupakan suatu system komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group
yang dikenal dengan istilah groupware.
SISTEM
GROUPWARE
Groupware
dapat diklasifikasi dalam beberapa cara, salah satunya adalah dimana dan kapan
seseorang peserta mengikuti kerja kelompok. Hal ini dapat diringkas dalam
matriks time/space. Dimensi space dapat juga suatu dimensi secara geografis dan
dibagi dalam co-located (tempat yang sama) dan remote (tempat yang berbeda).
Contoh e-mail dan video conferencing yang bekerja pada jarak yang jauh. Sumbu
time dibagi menjadi system synchronous dan asynchronous. Contoh telepon
merupakan komunikasi remote synchronous dan post-it notes merupakan suatu
asynchronous co-located.
Computer
Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan
Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka
yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Pada
kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan
konsep collaborative learning-work. Menurut , CSCW mengangkat isu seputar
bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat
didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware,
namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari
sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan
teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik
secara psikologi maupun sosial. Definisi yang diajukan mempertegas perbedaan di
antara dua konsep ini : “ CSCW adalah sebuah istilah generik, yang
menggabungkan pengertian bagaimana orang bekerja dalam sebuah kelompok dengan
teknologi pendukung berupa jaringan komputer, Perangkat keras, Perangkat lunak
terkait, layanan, dan teknik.
Salah satu
bentuk umum konseptualisasi sistem CSCW adalah dengan mengamati konteks dari
penggunaan sistem tersebut. Contohnya adalah matriks CSCW, yang diperkenalkan
pertama kali pada tahun 1988 oleh Johansen; dan juga muncul pada [4]. Matriks
dimaksud membagi konteks sebuah “work” ke dalam dua dimensi yakni waktu dan
lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang
bersamaan (sinkron), atau berbeda (asinkron). Dimensi lokasi dibagi menjadi
kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat yang
terdistribusi.
telah dilakukan studi terhadap kemungkinan penggunaan CORBA sebagai kanal komunikasi untuk membangun aplikasi CSCW. Dengan menggunakan CORBA, persoalan komunikasi dapat ditangani dengan lebih mudah sehingga pengembang CSCW dapat lebih memfokuskan diri pada level aplikasi.FraCollA, sebuah framework berbasis CORBA, telah dirancang untuk mendukung pembangunan CSCW. Rancangan tersebut dituangkan dalam bentu spesifikasi, arsitektur sistem, diagram kelas, dan diagram kolaborasi. Fungsi-fungsi dasar aplikasi Messenger dan Shared Document Editor telah diimplementasikan untuk menguji framework. Hasil implementasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat memanfaatkan CORBA sebagai middleware untuk menangani persoalan komunikasi, khususnya untuk membangun fungsi pengelolaan user/group, memelihara group awareness, dan menangani pertukaran pesan dan shared workspace. FraCollA dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk pengembangan framework dan aplikasi CSCW yang lebih lengkap.
telah dilakukan studi terhadap kemungkinan penggunaan CORBA sebagai kanal komunikasi untuk membangun aplikasi CSCW. Dengan menggunakan CORBA, persoalan komunikasi dapat ditangani dengan lebih mudah sehingga pengembang CSCW dapat lebih memfokuskan diri pada level aplikasi.FraCollA, sebuah framework berbasis CORBA, telah dirancang untuk mendukung pembangunan CSCW. Rancangan tersebut dituangkan dalam bentu spesifikasi, arsitektur sistem, diagram kelas, dan diagram kolaborasi. Fungsi-fungsi dasar aplikasi Messenger dan Shared Document Editor telah diimplementasikan untuk menguji framework. Hasil implementasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat memanfaatkan CORBA sebagai middleware untuk menangani persoalan komunikasi, khususnya untuk membangun fungsi pengelolaan user/group, memelihara group awareness, dan menangani pertukaran pesan dan shared workspace. FraCollA dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk pengembangan framework dan aplikasi CSCW yang lebih lengkap.
FraCollA dikembangkan dengan menggunakan Java Development Kit (JDK) 1.3 dan
Visibroker for Java 4.5, dan beroperasi di lingkunan sistem operasi MS Windows
98. Karena dimplementasikan dengan menggunakan Java dan CORBA, FraCo11A dapat
beroperasi di lingkungan sistem operasi lain.
CSCW memiliki tujuan yaitu :
@ Mempelajari bagaimana orang bekerja sama sebagai kelompok dan apa yang mempengaruhi teknologi
@
Mendukung proses pelaksanaan pekerjaan walaupun secara geografis dipisahkan
Contoh
yang digunakan pada CSCW adalah
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
CSCW
seringkali diasumsikan sebagai aspek yang dihasilkan dari sebuah groupware.
CSCW lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi dalam
proses interaksi antar manusia dalam sekelompok pengguna. Interaksi tersebut
antara lain:
A
komunikasi yang normal antar manusia
1. Komunikasi face-to-face
2. Percakapan
1. Komunikasi face-to-face
2. Percakapan
B
komunikasi berbasis teks
Komunikasi
Face To Face
Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking
Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking
Percakapan
Terdapat dua prinsip ucapan antara lain:
• relevan artinya bahwa suatu ucapan harus sesuai dengan topik tertentu
• helpful artinya suatu ucapan harus dapat dimengerti oleh pendengar dan tidak ada ambigu dari pemahaman pendengar
Terdapat dua prinsip ucapan antara lain:
• relevan artinya bahwa suatu ucapan harus sesuai dengan topik tertentu
• helpful artinya suatu ucapan harus dapat dimengerti oleh pendengar dan tidak ada ambigu dari pemahaman pendengar
Komunikasi
Berbasis Teks
Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
• discrete; pesan langsung seperti dalam email
• linear; pesan partisipan ditambahkan pada akhir dari catatan tunggal
• non-linear; saat pesan dihubungkan ke yang lainnya dalam model hypertext
• spatial; dimana pesan diatur dalam permukaan dua dimensi
Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
• discrete; pesan langsung seperti dalam email
• linear; pesan partisipan ditambahkan pada akhir dari catatan tunggal
• non-linear; saat pesan dihubungkan ke yang lainnya dalam model hypertext
• spatial; dimana pesan diatur dalam permukaan dua dimensi
Kerja
Kelompok
Perilaku kelompok lebih kompleks terutama apabila kita memperhatikan hubungan sosial yang dinamis selama bekerja dalam kelompok.
• Dinamika kelompok
• Layout Fisik
• Kognisi Terdistribusi
Perilaku kelompok lebih kompleks terutama apabila kita memperhatikan hubungan sosial yang dinamis selama bekerja dalam kelompok.
• Dinamika kelompok
• Layout Fisik
• Kognisi Terdistribusi
0 komentar:
Posting Komentar