Ada
seorang psikiater yang menceritakan pengalamannya saat dia meneliti mengenai
kepribadian di penjara Qanatir. Terdapat dokter penjaga yang menceritakan
kepada psikiater bahwa ada seorang wanita yang telah dijatuhi hukuman mati
karena telah membunuh seorang laki-laki. Si dokter penjaga menceritakan bahwa
wanita ini berbeda, dia tidak mau menerima kunjungan dari manapun bahkan
menolak membuat surat permohoman kepada presiden agar hukumannya dapat diubah
menjadi kurungan badan seumur hidup. Sang psikiater berupaya untuk menemui
wanita tersebut, tetapi wanita tersebut menolaknya. Sang psikiater terus
kepikiran pada saat sampai dirumah. Keesokan harinya, sang psikiater meminta izin
kepada sipir wanita untuk menemui Firdaus, tetapi ditolak oleh sang sipir
wanita. Sampai beberapa kali datang ke penjara, psikiater tersebut tetap
ditolak untuk melakukan wawancara kepada Firdaus. Keesokan paginya sang
psikiater datang lagi ke penjara, tetapi tidak untuk menemui Firdaus karena
sang psikiater sudah menyerah. Pada saat sang psikiater akan pulang dan sudah
berada di dalam mobilnya, seorang sipir memanggilnya dan memberitahukan bahwa
Firdaus ingin menemuinya.
Firdaus memulai ceritanya dengan
menceritakan sang ayah yang seorang petani miskin yang akan menjual kerbaunya
yang sudah diracuni oleh musuhnya sebelum mati atau bagaimana caranya mencuri
tamanam sebelum orang lain. Ibunya meninggal setelah melahirkan Firdaus dan
ayahnya menikah lagi. Firdaus mempunyai beberapa adik. Jika yang meninggal anak
perempuan, sang ayah akan makan malam
dan tidur seperti biasa. Tetapi, jika anak laki-laki yang meninggal, ayahnya
akan memukuli dan mengomeli sang ibu. Firdaus kecil sering bermain diladang
dengan kambing dan temannya Muhammadin. Muhammadin biasanya embawa Firdaus ke
teratak kecil dan menidurinya.
Firdaus mempunyai paman yang berkuliah
di El Azhar saat Firdaus masih kecil. Jika waktu libur pamannya sudah libur,
pamannya akan menunggangkan keledai menuju stasiun Kereta Api Delta. Firdaus
mengikuti dari belakang sambil membawa keranjang perbekalan dan pakaian untuk
pamannya. Selama perjalanan pamannya meceritakan bagaimana kehidupannya saat di
El Azhar. Jika pamannya sudah akan berangkat naik kereta api, Firdaus akan
merengek untuk minta ikut ke El Azhar supaya dia juga bisa belajar seperti
pamannya disana. Pamannya memberitahu kalau yang berada di El Azhar hanya kaum
laki-laki saja.
Firdaus kecil tidak merasakan kasih
sayang dari kedua orangtuanya. Sifat sang ayah yang keras dan egois membuat
Firdaus sempat bertanya-tanya apakah benar dia anak dari ayahnya. Setelah
ayahnya meninggal, Firdaus diasuh oleh sang paman dan disekolahkan. Firdaus
sangat senang bersekolah. Pamannya sangat baik pada Firdaus, sampai Firdaus
merasa kalau dia mencintai pamannya. Setelah Firdaus lulus sekolah dasar,
pamannya membelikan jam tangan dan
mengajak Firdaus menonton bioskop. Tetapi, yang mereka tonton adalah
film dewasa. Walaupun pamannya sudah memberitahu kalau perbuatan yang dilakukan
di dalam film itu berdosa, tetapi setelah pulang menonton bioskop sang paman
meniduri Firdaus. Setelah sang paman menjadi orang dewasa dan mempunyai istri,
perilaku sang paman berubah. Istrinya berasal dari keluarga yang lebih berada dari
keluarga paman. Jika keluarga dari sang istri datang berkunjug, pamannya akan
membelikan danging atau ayam dan suara tawa menggema di seluruh ruangan.
Tetapi, jika bibinya yang membiayai paman kuliah datang berkunjung, pamannya
akan pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Bibi biasanya akan berada di
kamar Firdaus dan menceritakan betapa menyesalnya ia telah menjual kalung
emasnya untuk keperluan paman kuliah. Pada suatu hari ketika Firdaus pulang
sekolah, paman dan istrinya terlihat marah kepada Firdaus dan menempatkan
Firdaus di sekolah asrama.
Di sekolah asrama, Firdaus mempunyai
teman yang bernama Wafeya. Bersama Wafeya, merka bercerita a banyak hal
walaupun Wafeya yang mendominasi percakapan. Saat mereka sedang menceritakan
tentang cinta, Firdaus baru menyadari behwa selama ini dia hidup tanpa cinta.
Sehabis percakapan itu, Firdaus menjadi kepikiran dan menyibukkan diri dengan
membaca buku. Jika Firdaus bosan membaca buku, Firdaus akan duduk di halaman
tempat barmain pada malam hari. Tanpa sengaja seorang guru Nona Iqbal
melihatnya. Nona Iqbal bertanya apa yang membuat Firdaus menangis, tetapi
Firdaus sendiri tidak tau mengapa dia menangis. Mereka terus menobrol dan
berakhir dengan menangis bersama-sama. Setelah kejadian itu, saat Firdaus
bertemu Nona Iqbal, sikap Nona Iqbal seakan tidak terjadi apa-apa sampai
Firdaus lulus. Pernah Firdaus menceritakan kejadian itu kepada Wafeya setiap
malam, Wafeya berkata kalau Firdaus jatuh cinta kepada Nona Iqbal karena terus-menerus
memikirkan Nona Iqbal. Firdaus lulus sebagai salah satu siswa berprestasi.
Setelah Firdaus lulus sekolah, paman
menjemputnya untuk pulang ke rumah. Di rumah paman terdapat istri dan
anak-anaknya. Pada suatu malam, Firdaus mendengar percakapan paman dan istrinya
tentang masa depan Firdaus. Apakah mencari pekerjaan, membantu menjaga
anak-anaknya, atau dijadikan pembantu saja. Sampai akhirnya Firdaus mendengar
jika ia akan dijodohkan dengan paman sang istri Syekh Mahmoud, seorang
pensiunan dan tidak mempunyai anak. Mendengar hal tersebut keesokan harinya
Firdaus pergi dari rumah pamannya memutuskan untuk mencari kehidupan barunya.
Ketika malam tiba Firdaus belum menemukan tempat untuk istirahat. Firdaus
akhirnya bersandar pada tembok terdekat. Setelah beberapa menit, Firdaus
merasakan adany sepasang mata yang memandanginya semakin lama semakin mendekat.
Tubuh Firdaus bergetar, untungnya Firdaus bisa menggerakan tubuhnya dan
bersembunyi di dalam warung. Yang dipikirkannya sekarang bagaimana secepat
mmungkin sampai di rumah paman. Akhirnya Firdaus menikah dengan Syekh Mahmoud.
Syekh Mahmoud orangnya sangat pelit. Jika ada makanan sisa yang sangat sedikit
atau hanyak kerak nasi yang menempel pada piring Firdaus, suaminya itu akan
memarahi Firdaus kalau dia membuang-buang makanan. Firdaus mengadukan kepada
pamannya. Pamannya berkata kalau memang seorang suami seperti itu. Akhirnya
Firdaus kembali ke rumah suaminya. Setelah sudah beberapa lama menikah, suaminya
mulai memukuli Firdaus dengan tongkatnya sampai berdarah. Firdaus kembali kabur
dari rumah. lelah bejalan tanpa arah, Firdaus duduk didepan sebuah kedai kopi
dan bertemu Bayomi si palayan kedai. Bayomi membawa Firdaus untuk tinggal
dirumahnya sampai mendapatkan kerja. Bayoumi sangat memperlakukan Firdaus
dengan baik. Sampai suatu saat Firdaus yang belum mendapatkan kerja
berinisiatif untuk keluar dari rumah Bayomi karena ia merasa sangat merepotkan
Bayomi. Tetapi saat Firdaus meminta izin untuk pergi, Bayomi sangat marah,
semuah kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Bahkan Bayomi meniduri dan
mengurng Firdaus di dalam kamarnya. Terkadang Bayomi bersama teman-tamannya
meniduri Firdaus bergantian. Sampai ada tetangga yang mengetahuinya dan
memintatukang kayu untuk membebaskan Firdaus.
Pertengahan hari Firdaus sampai di
pinggiran sungai Nil dan duduk disebuah bangku. Firdaus bertemu dengan seorang
wanita yang membawa Firdaus kerumahnya. Sharifa mengubah penampilan Firdaus dan
menjadikannya seorang pelacur. Sampai salah satu pelanggannya Fauzi mengatakan
kalau Firdaus hanya dimanfaatkan oleh Sharifa. Fauzi ingin mengambil Firdaus
dari Sharifa, tetapi Sharifa menolaknya dan terjadi pertengkarang diantara
keduanya. Pada saat paginya, Firdaus secara sembunyi-sembunyi pergi dari rumah
Sharifa. Di perjalanan Firdaus bertemu dengan seorang polisi. Polisi itu
mengancam akan menangkap Firdaus tetapi jika Firdaus mau ikut dengannya,
Firdaus tidak akan ditangkap. Sebenarnya Firdaus menolak, tetapi tangannya
ditarik oleh sang polisi dan dibawa ke dalam sebuah ruang yang berada di lorong
kecil untuk menidurinya. Hari masih malam, Firdaus memutuskan untuk berjalan
lagi hujan turun dan membuat Firdaus berteduh di sebuah perhentian bis.
Ternyata ada mobil yang mendekat kea rah Firdaus. Seorang laki-laki yang
meminta Firdaus untuk ikut naik ke mobilnya. Laki-laki itu memandikan Firdaus
dan menidurinya. Pagi harinya Firdaus di beri bayaran sepuluh pon. Firdaus
sangat terkejut karena ini pertama kalinya iya mendapatkan uang sebesar itu.
Kenangan sewaktu kecilnya teringat lagi oleh Firdaus dimana jika ia meminta
uang satu pon kepada ayahnya jika ayahnya sedang tidak punya uang Firdaus akan
dimarahi dan kalau ayahnya mempunyai uang, Firdaus disuruh bekerja terlebih
dahulu. Dengan uang itu Firdaus membeli banyak sekali makanan yang bisa ia
pilih sendiri. Karena melihat bekerja sendiri sebagai pelacur lebih
menguntungkan, akhirnya Firdaus memutuskan bekerja sendiri.
Setelah hari itu Firdaus lebih percaya
diri dari sebelumnya. Ia menjadi pelacur yang sukses. Firdaus bisa memilih mana
saja pelanggan yang bisa mendapatkan dia. Firdaus menikmati hari-harinyasampai
salah satu pelanggan yang menjadi temannya Di’aa mengatakan bahwa Firdaus tidak
patut untuk dihormati karena pekerjaannya selayaknya dokter yang sangat
dihormati. Karna perkataan tersebut, Firdaus akhirnya mencari pekerjaan lain
karna dia sadar kalau dia tidak seburuk itu.
Firdaus sudah mempunyai pekerjaan baru
di sebuah perusahaan. Sudah tiga tahun ia bekerja. Kehidupannya berbeda dari
yang dulu. Firdaus menyewa rumah sepetak yang kamar mandinya berada di luar
sehingga jika Firdaus ingin mandi dia harus mengantri dengan penghuni yang lain
terlebih dahulu. Jika berangkat ke kantor, Firdau harus siap berdesak-desakkan
di dalam bus dengan penumpang yanglainnya. Pengamatan Firdaus di kantornya,
banyak sekali karyawati yang menggoda atasannya agar dapat naik pangkat atau
naik gaji. Sampai Firdaus bertemu dengan Ibrahim. Firdaus jatuh cinta kepada
Ibrahim karena Ibrahim orang yang baik menurut Firdaus. Pernah dimana Firdaus
berada di taman kantor pada jam pulang kantor, Ibrahim menemukan Firdaus disana
dan mereka berbincang-bincang banyak. Kejadian seperti Nona Iqbal terulang
lagi. Tetapi kali ini Firdaus dan Ibrahim menjadi semakin dekat dan semakin
jauh sampai Firdaus bisa menginap di rumah Ibrahim. Tetapi saat Firdaus
berjalan, Firdaus mendengar kalau Ibrahim sudah bertunangan dengan anak
presiden direktur. Karena kejadian itu Firdaus menjadi patah hati dan tidak
lagi percaya kepada semua orang terutama laki-laki dan memutuskan untuk kembali
menjadi pelacur. Dari apa yang dilihat, Firdaus merasa bahwa seorang pelacur
yang sukses lebih baik daripada seorang suci yang sesat.
Firdaus menjadi seorang pelacur yang
lebih sukses dari pada sebelumnya. Tidak sengaja Firdaus bertemu Ibrahim
setelah empat tahun pernikahannya. Ibrahim ingin pergi menuju flat Firdaus
tetapi ditolak oleh Firdaus. Sampai kedua kalinya Firdaus mengajaknya ke
flatnya. Ibrahim membayar Firdaus sebesar sepuluh pon tetapi Firdaus mengatakan
kalau hargaku kadang-kadang lebih dari dua puluh pon. Pernah seorang kepala
Negara juga menginginkan Firdaus dan mengirim orang untuk menjemput Firdsus,
tetapi Firdaus menolaknya.
Pada suatu hari seorang laki-laki datang
dan meminta Firdaus menjadi istrinya. Lelaki tersebut seorang germo. Firdaus
memberikan uang sebagian untuk si germo agar segera pergi, tetapi cara itu
tidak berhasil. Si germo berdalih kalau seorang pelacur membutuhkan germo untuk
menjaganya dari germo-germo lain dan para polisi. Firdaus mengatakan kalau dia
bisa menjaga dirinya sendiri. Si germo mengancam Firdaus dan mengharuskan
Firdaus melapor kepada polisi. Sayangnya si germo memiliki hubungan dalam
dengan polisi. Kemudian Firdaus mencari pertolongan jalur hukum. Yang Firdaus
dapati bahwa undang-undang menghukum seorang pelacur, tetapi tidak menghukum
seorang germo. Lelaki tersebut bernama Marzouk. Lelaki it uterus mengikuti
Firdaus sampai akhirnya Firdaus menyerah.
Pada akhirnya Marzouk mendapatkan
keuntungan lebih banyak dari Firdaus. Marzouk juga sering memukuli Firdaus
seperti pelacur-pelacurnya yang lain. Karena tidak sanggup lagi, akhirnya
Firdaus keluar dari rumahnya sendiri. Tetapi belum sempat keluar rumah, Firdaus
ketahuan oleh si germo dan mengakibatkan pertengkaran yang hebat diantara
keduanya. Akhir dari pertengkaran tersebut mengakibatkan Firdaus membunuh sang
germo, Marzouk.
Firdaus terus berjalansampai terdapat
sebuah mobil mewah berhenti didepannya dan meminta Firdaus untuk tidur
dengannya. Lelaki tersebut berkata bahwa ia adalah pangeran Arab. Setelah
mereka tidur bersama, sang pangeran membayarnya, tetapi Firdaus merobek-robek
uang tersebut dan mangatakan kalau ia telah membunuh seseorang. Awalnya
pangeran tersebut tidak percaya sampai Firdaus menampar wajah sang pangeran dengan
sangat kencang. Pangeran berteriak memanggil penjaga dan menyuruhnya memasukkan
Firdaus kedalam penjara. Firdaus akhirnya dipenjarakan dengan mendapatkan
hukuman mati akibat perbuatannya. Walaupun mendapatkan hukuman mati, Firdaus
tidak takut akan kematian dan tidak lagi mempunyai hasrat untuk hidup.
0 komentar:
Posting Komentar